Profile

PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Jember, Jl. Semeru Blok XIV T2 Jember Telp. 0331-339 394,e-mail: ppk_jember@yahoo.com

Senin, 22 Juli 2013

PPNPM-MPd Kabupaten Jember

Peta Kabupaten Jember
Kabupaten Jember dibentuk berdasarkan Staatsbland Nomor 322 tanggal 9 Agustus 1928 dan sebagai dasar hukum mulai berlaku tanggal 1 Januari 1929. Pemerintah Hindia Belanda telah mengeluarkan ketentuan tentang penataan kembali pemerintah desentralisasi di wilayah Provinsi Jawa Timur, antara lain dengan menunjuk Regenschap Jember sebagai masyarakat kesatuan hukum yang berdiri sendiri. Secara resmi ketentuan tersebut diterbitkan oleh Sekretaris Umum Pemerintah Hindia Belanda (De Aglemeene Secretaris) G.R. Erdbrink, 21 Agustus 1928.

Secara geografis Kabupaten Jember terletak pada posisi 6027’29” s/d 7014’35”Bujur Timur dan 7059’6” s/d 8033’56” Lintang Selatan berbentuk dataran ngarai yang subur pada bagian Tengah dan Selatan, dikelilingi pegunungan yang memanjang sepanjang batas Utara dan Timur serta Samudra Indonesia sepanjang batas Selatan dengan Pulau Nusabarong yang merupakan satu-satunya pulau yang ada di wilayah Kabupaten Jember. Letaknya yang strategis karena berada dipersimpangan antara Surabaya dan Bali, sehingga perkembangannya cukup pesat dan menjadi barometer pertumbuhan ekonomi di kawasanTimur Jawa Timur.
Sebagai Daerah Otonom, Kabupaten Jember memiliki batas-batas teritorial, luas wilayah, kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial politik dan sosial budaya serta sumber daya manusia. Kondisi obyektif yang demikian dapat mengungkapkan berbagai karakteristik sumberdaya alam, komoditas yang dihasilkan, mata pencaharian penduduk, keadaan serta ekonomi dan sosial budayanya yang mencerminkan kekuatan sebagai suatu kompetensi daerah, sekaligus beragam permasalahan yang dihadapinya.

Batas Wilayah
Utara        : Kabupaten Bondowoso dan sedikit Kabupaten Probolinggo
Timur        : Kabupaten Banyuwangi
Selatan    : Samudra Indonesia
Barat        : Kabupaten Lumajang

LuasWilayah
Kabupaten Jember memiliki luas wilayah 3.293,34 km2 atau 329.333,94 Ha. Iklim Kabupaten Jember adalah tropis dengan kisaran suhu antara 23oC - 32oC. Dari segi topografi,bagian selatan wilayah Kabupaten Jember adalah dataran rendah rendah yang relatif subur untuk pengembangan tanaman pangan,dengan titik terluarnya adalah Pulau Barong. Pada kawasan ini terdapat Taman Nasional Meru Betiri yang berbatasan dengan wilayah administratif kabupaten Banyuwangi. Bagian barat laut (berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo adalah pegunungan, bagian dari Pegunungan Iyang, dengan puncaknya Gunung Argopuro (3.088 m).Bagian timur merupakan bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Ijen. Sedangkan di bagian utara merupakan daerah perbukitan dan bergunung-gunung yang relatif baik bagi pengembangan tanaman keras dan tanaman perkebunan. Jember memiliki beberapa sungai antara lain Sungai Bedadung yang bersumber dari Pegunungan Iyang di bagian Tengah, Sungai Mayang yang persumber dari Pegunungan Raung di bagian timur, dan Sungai Bondoyudo yang bersumber dari Pegunungan Semeru di bagian barat.

Dari luas wilayah tersebut dapat dibagi menjadi berbagai kawasan :
Hutan                                      :    121.039,61 ha
Perkampungan                        :    31.877 ha
Sawah                                      :    86.568,18 ha
Tegal                                        :    43.522,84 ha
Perkebunan                              :    34.590,46 ha
Tambak                                    :    368,66 ha
Rawa                                        :    35,62 ha
Semak/padang rumput             :    289,06 ha
Tanah rusak/tandus                  :    1.469,26 ha
Lain-lain                                  :    9.583,26 ha

Keadaan Demografi
Kabupaten Jember pada dasarnya tidak mempunyai penduduk asli. Hampir semuanya pendatang, mengingat daerah ini tergolong daerahyang mengalami perkembangan sangat pesat khususnya di bidang perdagangan, sehingga memberikan peluang bagi pendatang untuk berlomba-lomba mencari penghidupan di daerah ini. Mayoritas penduduk yang mendiami Kabupaten Jember adalah suku Jawa dan Madura, disamping masih dijumpai suku-suku lain serta warga keturunan asing sehingga melahirkan karakter khas Jember dinamis, kreatif, sopan dan ramah tamah. Berdasarkan data statistik hasil registrasi tahun 2010, penduduk Kabupaten Jember mencapai 2.329.929 jiwa, dengan kepadatan penduduk 647,15 jiwa/km, dengan sebagian besar penduduk berada pada kelompok usia muda. Sehingga kondisi demografi yang demikian menunjukkan bahwa potensi sumberdaya manusia yang dimiliki Kabupaten Jember cukup memadai sebagai potensi penyedia dan penawar tenaga kerja di pasar kerja.

Kekayaan Alam
Young Quartenary Vulcanic Product    :    130.240,43 ha
Miosen Sedimentary Fasies                  :    74.177,65 ha
Miosen Limentone Fasies                     :    10.571,88 ha
Allumunium                                          :    112.941,88 ha
Granite                                                  :    1.402,50 ha


Potensi Bahan Galian
Batu gunung/vulkanik                   : terdapat di Kec. Pakusari dan Kec. Kalisat
Mangaan & batu gamping             : terdapat di Kec. Puger dan Wuluhan
Tanah liat                                       : terdapat di Kec. Ledokombo, Arjasa danRambipuji.
Batu kali/pasir                               : terdapat hampir di seluruh wilayah kecamatan.
Batu piring                                    : terdapat di Kec. Kalisat dan Pakusari

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-Mandiri Perdesaan) di Kabupaten Jember ada sejak 2003 berawal dari PPK dan berlanjut hingga tahun 2012.  Dari 4 kecamatan di tahun 2003, kini lokasi PNPM-Mandiri Perdesaan di Kabupaten Jember menjadi 26 kecamatan.

Melalui PNPM-Mandiri Perdesaan masyarakat dilibatkan secara aktif dalam setiap kegiatan pembangunan di desanya. Mulai dari tahap perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan sampai pada upaya pemeliharaannya.  Jenis-jenis  kegiatan yang dibiayai melalui Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)PNPM-Mandiri Perdesaan berupa : kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang dapat memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang secara ekonomi bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin, kegiatan peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan, termasuk kegiatan pelatihan pengembangan ketrampilan masyarakat (pendidikan non formal), kegiatan peningkatan kapasitas/ketrampilan kelompok usaha ekonomi terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis sumber daya lokal (tidak termasuk penambahan modal) dan penambahan permodalan simpan pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP)


0 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana Kinerja PNPM-MPd Kab Jember ?

Keluarga Besar PNPM Mandiri Perdesaan